KABUT ASAP : dampak dari karhutla yang menjadi penyebab merebaknya kasus ISPA Sebanyak 2.842 kasus ISPA terjadi sepanjang Akhir September 2023 akibat kabut asap – ( foto:Dok RedWCM / Fer )
WARTACAKRAWALAMEDIA.COM — Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel), hingga akhir September lalu, telah terjadi 2.842 kasus Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di kabupaten setempat Barabai, ibu kota HST, Kamis (5/10/23).
Plt Kepala Dinkes HST, H Zamhasari melalui Kabid Program Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P), Abdi Budiman mengatakan, dibandingkan Agustus lalu, pada September jumlah kasus ISPA mengalami penurunan.yaitu sebesar 16,5 persen dengan kenaikan perbulan sebesar 1,1 persen”
Menurutnya, ISPA di HST menyerang mulai dari balita hingga orang tua.
“Balita usia lima tahun ke bawah ada 83 kasus pneumonia atau radang paru-paru, sedangkan 497 balita lainnya bukan pneumonia,” ujarnya.
Anak-anak usia 5 hingga 9 tahun tercatat 202 kasus sedang usia 9 hingga 60 tahun tercatat 1.360 kasus dan orang tua usia 60 tahun ke atas sebanyak 214 kasus.
ISPA merupakan infeksi virus umum yang memengaruhi hidung, tenggorokan hingga saluran udara.
Infeksi tersebut menyebar dengan beberapa cara, yakni melalui uap udara pernafasan, kontak permukaan terkontaminasi, air liur dan kontak kulit.
Direktur Rumah Sakit Haji Damanhuri (RSHD) Barabai, dr Nanda Sujud Yudha Utama menambahkan, total pasien kasus ISPA yang rawat inap dan rawat jalan di rumah sakit sekitar 432 orang.
“Saat ini, pasien rawat inap 26 orang dan rawat jalan 406 orang,” tambahnya.
Kepada masyarakat diimbau agar mengurangi aktifitas di luar rumah, memakai masker dan perbanyak minum air putih.
Diimbau juga untuk menutup pintu dan jendela rumah, hindari kegiatan yang menimbulkan asap seperti membakar sampah serta jika mengalami gangguan pernafasan untuk segera memeriksa pada fisilitas kesehatan terdekat.
